Kopi Lanang, Kopi Indonesia, Biji Kopi, Kopi Flores Bajawa, Kopi Indonesia, Biji Kopi, kopi flores, kopi gayo, kopi indonesia, kopi jawa,kopi latte, kopi white, kopi toraja, kopi robusta, kopi purwaceng, kopi mandailing, kopi nusantara
Kopi lanang? pernah dengar gak guys dengan kopi ini? Kopi lanang biasa disebut dengan peaberry coffee. Kopi lanang tidak harus di nikmati “wong lanang” saja (sebutan pria dalam bahasa jawa, red). Sayangnya, belum banyak orang yang tau dengan jenis kopi ini. Kopi lanang adalah jenis kopi yang sangat unik. Kenapa dikatakan unik? Dikatakan unik karena kopi ini memang berbeda dari kopi kebanyakan meskipun jenisnya sudah umum. Seperti yang anda tahu, umunya kopi berbiji dua (dikotil), namun untuk jenis ini, biji kopinya hanya satu. Dan yang membuatnya istimewa karena jumlahnya yang sangat jarang. Dalam sekali panen saja, kopi ini hasilnya sangat sedikit, perbandinganya dari 50 kg biji kopi, setelah disortir hanya terdapat 800 g biji kopi lanang. Prosesnyapun hanya terjadi secara alami dan tidak dapat direkayasa, selain itu, kopi lanang ini mempunyai citarasa yang lebih tinggi, aromanya pun lebih wangi dan rasanya lebih padat (full).
Kopi lanang berasal dan diproduksi oleh perkebunan Malangsari, Kalibaru, Banyuwangi Jawa Timur. Selain memiliki biji yang unik, kopi ini banyak khasiatnya lho guys, salah satunya adalah dipercaya mampu meningkatkan stamina pria, kinerja dan juga menjernihkan pikiran. Kopi lanang terbuat dari kopi murni (tanpa campuran) dan diolah dengan proses pengolahan tangan-tangan yang berpengalaman. Kopi lanang sangat cocok untuk kaum pria yang membutuhkan stamina extra, dan menambah vitalitas hubungan suami istri. Serta cocok untuk pekerja keras dan anda yang sering melakukan aktifitas hingga larut malam
Sebenarnya kopi lanang ini bukan varietas baru, kopi lanang bisa dihasilkan oleh pohon kopi jenis robusta maupun arabika yang pada umumnya ditanam petani di Indonesia. Menurut beberapa ahli, kopi lanang terbentuk dikarenakan : (1) penyerbukan yang tidak sempurna, karenanya satu dari dua bibit didalam buah kopi menjadi puso, sehingga tersisa satu benih yang menempati ruangan pada buah kopi, biasanya terjadi pada penyerbukan bunga diujung cabang dimana putiknya sedikit rusak oleh terpaan angin atau gangguan serangga; (2) ketidak seimbangan pengiriman zat makanan pada saat pembuahan karena pohon mengalami stres, sehingga membuat pertumbuhan biji kurang sempurna; dan (3) kelainan genetika. Oleh karena itu, tidak ada pohon kopi yang 100% memproduksi kopi lanang, biasanya produksi kopi lanang berkisar 2–5% dari total produksi buah kopi keseluruhan. Sehingga untuk mendapatkan kopi lanang harus melalui proses yang tidak mudah, harus melalui proses penyortiran biji kopi dari yang jumlahnya mencapai puluhan ribu biji kopi. Dikarenakan kelangkaan dan kerumitan penyortirannya tersebut yang membuat kopi lanang lumayan mahal harganya.
Saat ini di Indonesia sudah ada beberapa perkebunan kopi yang mengembangkan produksi kopi lanang, diantaranya PTP Nusantara XII Perkebunan Malangsari, di Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur, yang beberapa kavling kebunnya sengaja di budidayakan khusus untuk menghasilkan kopi lanang, dimana pada areal tersebut serangga penyerbuk harus dikurangi dengan tujuan agar bunga kopi mengalami stres, sehingga menghasilkan buah dengan biji yang tidak normal.
Disamping cara tersebut, kopi lanang biasanya banyak dihasilkan dari pohon kopi yang sudah tua yang berumur 10 tahun keatas, dimana bunga kopi di pohon kopi tua sering tidak mendapatkan penyerbukan yang sempurna, sehingga pohon kopi tersebut berpeluang menghasilkan biji kopi lanang terbaik. Bagi penikmati kopi, citarasa seduhan kopi lanang begitu halus dengan aroma dan taste yang 3 kali lebih kuat dari biji regulernya, dengan kadar kafeinnya yang sangat tinggi sehingga menimbulkan efek tidak mudah mengantuk bagi yang mengkonsumsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar